GARUT, – bring-ka.com || Penggunaan anggaran BOSP untuk kegiatan Ekskul di SMANSA Garut semasa Covid menjadi sorotan. Menyikapi hal tersebut, Lembaga Kaukus Peduli Pendidikan melayangkan surat klarifikasi kepada pihak sekolah.
Ketua KPP Garut Djajang Nurjaman (Djanu) mengatakan pihaknya memiliki data yang faktual terkait realisasi anggaran pembiayaan ekskul sewaktu covid tahun 2020 yang dinilai tidak relevan, dimana pada saat itu sekolah tengah memberlakukan sistem pembelajaran secara daring.
“Saya justru heran, karena pada tahun itu tidak ada KBM yang berjalan karena adanya covid 19, akan tetapi kegiatan ekskul didalam laporan tercantum dengan biaya yang cukup fantastis”, Tuturnya, kamis (31/08/23)
Djanu menambahkan, Jika pembiayaan kegiatan ekskul semasa covid 2020 dengan kegiatan ekskul tahun sekarang tidak ada perbedaan, anggaran yang digunakan hanya selisih sedikit.
“Nah itu dia, makanya saya heran, kalau tahun sekarang biaya ekskul besar mungkin tidak jadi soal karena sekarang pembelajaran secara tatap muka, tapi waktu covid kan tidak ada KBM”, pungkas djanu.
Berdasarkan data dan hasil analisa tim KPP membandingkan realisasi dana BOSP SMAN 1 Garut tahun 2022 dengan BOSP tahun 2020 yang di cairkan secara bertahap.
Untuk kegiatan ekskul tahun 2020 tercatat menelan anggaran hingga Rp. 248.081.300 yang terbagi 3 smester dengan rincian tahap 1 Rp. 153.009.600 tahap 2 Rp. 15.976.700 tahap 3 Rp. 79.095.000.
Sedangkan pada tahun 2022 pembiayaan ekskul cenderung sedikit jauh berbeda dengan tahun 2020 semasa covid, anggaran ekskul yang terbagi untuk 3 smester dengan rincian tahap 1 Rp. 0 tahap 2 Rp. 130.283.200 tahap 3 Rp. 50.756.000 dengan jumlah yang mencapai sekitar Rp. 181.039.200.
Redd**