Kabupaten Indramayu, bring-ka.com – Babinsa merupakan kepanjangan dari Bintara Pembina Desa. Dalam strukturnya, Babinsa berada di bawah Komando Rayon Militer (Koramil), yang menjadi bagian dari Komando Distrik Militer (Kodim) dan Komando Resor Militer (Korem), yang menginduk pada Komando Daerah Militer (Kodam).
Adapun perencanaan giat Babinsa masuk sekolah dengan sasaran terwujudnya siswa – siswa yang disiplin dan akhlak yang baik. Dengan begitu siswa sudah terlatih dan terbiasa disiplin serta berakhlak baik mulai sejak dini. Sasaran Babinsa kali ini mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK).
Rabu, 6 September 2023 Bintara Pembina Desa (Babinsa) datang ke SMKN 1 Patrol yang dihadiri Sertu Muntaka dan Sertu Atep Nugraha selaku perwakilan dari Koramil 1614 Anjatan jajaran Kodim 0616 Indramayu.
Konsep kegiatan Babinsa antara lain melaksanakan wasbang atau wawasan kebangsaan. Melaksanakan tausyiah waktu jam ibadah. Melatih disiplin melalui PBB. Serta melaksanakan kegiatan giat keagamaan di sekolah. Kegiatan ini, dilaksanakan di lapangan sekolah dam di dalam kelas.
Kegiatan Babinsa masuk sekolah diikuti oleh siswa – siswa SMKN 1 Patrol. Dengan penuh semangat siswa sangat senang bisa mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh Babinsa. Sekolah berharap dengan kegiatan Babinsa di sekolah dapat memotivasi siswa agar kedepannya menjadi lebih baik lagi. Dan bersemangat dalam melakukan kebaikan dari diri – sendiri yang dimulai dari hal – hal kecil.
Ia menjelaskan, Bintahwil Wasbang yang dilakukan Anggota Koramil 1614 Anjatan tersebut dalam rangka memberikan informasi tentang pentingnya sejarah para Pahlawan untuk Kemerdekaan Republik Indonesia.
“Upaya ini bertujuan untuk menanamkan dan membentuk sifat atau karakter yang diperoleh dari nilai yang ditanamkan di lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah melalui bimbingan yang baik dan benar,” jelasnya.
Lanjutnya, pembinaan karakter melalui generasi muda sangat diperlukan untuk membentuk mental, moral dan jati diri serta budi pekerti bagi siswa-siswi, agar masing-masing individu dapat berkembang dan memiliki kreativitas tinggi.
“Selain di lingkungan sekolah, pembinaan karakter juga harus dilakukan di lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Hal demikian juga dapat mempengaruhi perkembangan dalam pembentukan karakter anak,” imbuhnya.
Dengan memperoleh bimbingan tersebut, diharapkan siswa-siswi selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan. “Oleh sebab itu sekolah sebagai tempat kegiatan proses belajar mengajar, mempunyai kontribusi yang sangat besar dan penting dalam pembentukan karakter peserta didik, sebagai generasi penerus bangsa di masa yang akan datang,” pungkasnya. (Heri)