Indramayu, bring-ka.com – Pengurus Cabang Ikatan Bidan Indonesia (PC) IBI Kabupaten Indramayu terus meningkatkan kualitas dan kontribusi yang prima dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Hal ini sejalan dengan visi Kabupaten Indramayu yakni Bermartabat (Bersih, Religius, Maju, Adil, Makmur dan Hebat), salah satunya dengan menyelenggarakan Seminar Kebidanan di aula salah satu hotel di Kabupaten Indramayu, Kamis (14/9/2023) kemarin.
Seminar Kebidanan ini diikuti ratusan ibu hamil dibawah pelayanan beberapa puskesmas wilayah timur tersebut turut dihadiri Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu, dr. Wawan Ridwan, Ketua PC IBI Kabupaten Indramayu, Bidan Tasiroh beserta jajaran, serta Sub Koordinator Kesehatan Ibu dan Bayi Dinkes Kabupaten Indramayu, Slamet Riyadi yang juga merupakan salah satu narasumber dalam kegiatan seminar.
Ketua PC IBI Kabupaten Indramayu, Bidan Tasiroh menyampaikan, seminar ini digelar sebagai salah satu rangkaian kegiatan peringatan HUT IBI yang ke 72 tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta pengenalan sedini mungkin pada ibu hamil.
Dengan demikian, bila terjadi sesuatu hal yang terjadi pada kehamilan, ibu hamil dapat segera melakukan langkah-langkah yang diperlukan dengan harapan angka kematian ibu dan bayi khususnya di Kabupaten Indramayu dapat ditekan seminimal mungkin.
Kemudian, dikatakan Tasiroh, dalam seminar tersebut juga diselenggarakan layanan USG serta pemberian susu dan tablet tambah darah secara gratis. Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu komitmen yang dilakukan dalam optimalisasi percepatan penurunan stunting, yang mana bidan merupakan salah satu profesi yang ikut bertanggung jawab dalam mencegah dan menurunkan angka stunting sesuai degan tema seminar yakni Optimalisasi Pemantauan Ibu Hamil Resiko Tinggi (KEK) Dalam Percepatan Penurunan Stunting.
“Kami terus berupaya berjuang menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta stunting, salah satunya melalui seminar serta memberikan layanan USG gratis dengan menghadirkan 3 dokter spesialis kandungan bagi para ibu hamil yang menjadi peserta seminar,” ungkapnya.
Sementara itu, Slamet Riyadi memaparkan, beberapa resiko tinggi dapat terjadi pada kehamilan salahsatunya adalah Kekurangan Energi Kronis (KEK) yang dapat mengakibatkan terjadinya anemia pada ibu, resiko bayi lahir premature dan terhambatnya perkembangan janin.
Tak hanya itu, KEK juga dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat lebih rendah dan bayi beresiko stunting.
Untuk mengantisipasi terjadinya KEK tersebut, Slamet menyarankan kepada ibu hamil untuk memastikan ketersediaan makanan bergizi di rumah, mengonsumsi makanan tambahan (PMT), menerapkan pola makan yang benar dan asupan gizi yang penting saat hamil serta menjaga kebersihan dan kesegaran makanan yang dikonsumsi.
“KEK bisa terjadi pada ibu hamil, oleh karenanya kecukupan asupan gizi saat hamil sangat penting,” paparnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinkes Kabupaten Indramayu, dr. Wawan Ridwan yang juga turut meninjau pelayanan USG menyambut baik dan mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
Menurutnya, selain dengan memperhatikan asupan nutrisi yang dikonsumsi oleh ibu saat hamil, pemeriksaan rutin dan proses USG penting dilakukan guna mengukur pertumbuhan bayi perkembangan selama di dalam kandungan sehingga resiko bayi lahir dengan kondisi stunting dapat diminimalisir.
Ditegaskan dr. Wawan, pemerintah sangat serius dalam memberikan perhatian terhadap penanganan stunting. Melalui pemenuhan sarana dan prasarana kesehatan yang ada di fasilitas kesehatan masyarakat, diharapkan Indramayu Zero stunting dapat diwujudkan sehingga bayi yang lahir merupakan bayi yang sehat serta dapat menjadi generasi yang unggul di masa mendatang untuk memajukan Kabupaten Indramayu.
“Mohon ibu-ibu dapat melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin di puskesmas dan melakukan USG minimal 2x selama kehamilan sehingga kita bisa mengetahui tumbuh kembang bayi kita saat dalam kandungan,” pungkasnya. (Lukman)